Tim Karate DKI Juara Umum Piala Mendikbud
JAKARTA – Tim karate DKI Jakarta tampil mendominasi dan menjadi juara umum Kejuaraan Karate Piala Mendikbud VI/2013 di Ball Room Bela International Hotel, Ternate, kemarin. Mereka memastikan predikat itu setelah merebut 15 medali emas, 7 perak, dan 7 perunggu, dari 25 medali emas yang diperebutkan.
Tim DKI memang pergi ke Ternate dengan penuh kepercayaan diri. Apalagi, sebelum itu mereka juga menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Piala Mendagri di Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.
Langkah DKI Jakarta menjadi juara umum sendiri sebetulnya sudah terlihat sejak pertandingan hari kedua, Kamis (20/11).
Saat itu, tim asuhan Pelatih Kepala Rita Sagala ini mampu mengumpulkan 11 medali emas. Mereka unggul 7 medali emas atas Inkai yang mengoleksi 4 medali emas pada kejuaraan yang diikuti 362 atlet dari 9 perguruan dan 17 pengprov Forki se-Indonesia itu.
Hebatnya, konsistensi tim karate DKI Jakarta yang diperkuat 44 karateka itu bertahan sampai pertandingan hari terakhir kemarin. Tak pelak, mereka kembali menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang mempertandingkan tiga kategori usia, yakni usia dini (8-9 tahun), prapemula (10-11), dan pemula (12-13 tahun).
Mereka unggul 10 medali emas atas Inkai yang akhirnya menempati posisi runner-up dengan 5 medali emas, 8 perak, dan 10 perunggu. Sementara posisi ketiga diisi tim karate Shotokai dengan 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Bahkan, DKI juga merebut predikat best of the best pemula lewat M. Fahreza. Sedangkan best of the best putri menjadi milik karateka Inkai Maslikah Surani.
”Ini tim terbaik DKI yang kami turunkan. Kami yakin mereka akan menjadi atlet nasional di masa depan,” ujar Rita yang juga Kabid Binpres Forki DKI Jakarta.
Senada dengan Rita, Sekretaris Umum Pengprov DKI Jakarta Tommy Firman menambahkan bahwa tim yang dikirimnya ke Ternate, memang The Dream Team. Karena itu, sejak awal dia optimistis DKI bisa menjadi yang terbaik di ajang ini.
“Kesuksesan ini adalah hasil dari perjuangan, doa, dan kerja sama tim. Saya ikuti mereka sejak menjalani pelatda. Mereka luar biasa. Begitu pula dukungan orangtua sangat kuat, sehingga mampu memacu motivasi para karateka menjadi yang terbaik,” ujar Tommy. “Saya optimistis mereka akan menjadi bagian tim nasional masa depan,” tambahnya.
Potensi para juara Piala Mendikbud mengisi skuad tim pelatnas di masa depan memang sangat terbuka lebar. Sebab, PB Forki memang hanya akan merekrut karateka berprestasi untuk diproyeksikan ke level lebih tinggi. Dan, itu sudah sesuai dengan pola pembinaan Forki yang menerapkan sistem tujuh lapis mulai usia dini, prapemula, pemula, kadet (14-15), junior (16-17), under-21 (18-20), dan senior (18 ke atas).
Jadi, sangat mungkin para juara Piala Mendikbud tersebut akan mengisi formasi tim pelatnas masa depan. Apalagi, Forki juga banyak program yang bisa menampung itu. Salah satunya, Kejuaraan Dunia WKF Kadet & Junior di Indonesia pada 2015. Kemungkinan besar mereka yang akan menjadi bagian tim pelatnas kejuaraan dunia adalah para karateka terbaik dari Kejuaraan Piala Mendagri dan Piala Mendikbud 2013.
Indonesia Pastikan Tiket Final Tunggal Putra

Sony Dwi Kuncoro. (Foto: Okezone/Heru Haryono)
HONG KONG - Indonesia sudah dipastikan meraih tempat di babak final Hong Kong Super Series 2013 untuk sektor tunggal putra. Pasalnya, dua wakil Indonesia akan bentrok di babak semifinal.
Tommy Sugiarto menjadi yang lebih dulu memastikan diri ke babak semifinal usai menang dari Zhengming Wanga asal China dengan skor 17-21 21-9 21-12. Kemudian, Sony Dwi Kuncoro yang berhasil menumbangkan unggulan ketiga dari Jepang, Kenichi Tago.
Alhasil, keduanya akan bertarung demi meraih tiket ke babak final dan akan melawan pemenang antara Lee Chong Wee (Malaysia) kontra Ponsana Boonsak (Belanda). Lee Chong Wee yang menjadi unggulan pertama lebih difavoritkan sebagai pemenang di babak semifinal tersebut.
Terlepas dari itu, pertemuan Sony dan Tommy di babak semifinal nanti akan menjadi yang kedua kalinya. Tommy sementara unggul 1-0 atas Sony lewat kemenangan rubber game, 22-20, 22-24, 21-13 di Taipei Open Grand Prix Gold 2011.
"Saya kira peluang Tommy dan Sony imbang 50:50, kedua pemain punya kans untuk menang. Kondisi mereka juga sedang bagus," tutur Joko Suprianto, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI.
Sementara itu, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi wakil Indonesia lainnya yang melaju ke babak semifinal. Pada babak tersebut, unggulan pertama itu akan melawan pasangan dari Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.
Sikat Clippers, Thunder Jaga Rekor Kandang

Clippers vs Thunder. (Foto: Reuters)
OKLAHOMA CITY – Oklahoma City Thunder berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang sendiri. Menjamu Los Angeles Clippers, Thunder menang dengan skor 105-91.
Durant menjadi top skor bagi Thunder dengan menghasilkan 28 poin dan tujuh assist, Serge Ibaka menambah lewat torehan 17 poin dan tiga kali blok. Ini pertama kali sejak 2004-05 Thunder berhasil meraih lima kemenangan beruntun di kandang sendiri.
Dua bintang Clippers, Blake Griffin, dan Chris Paul, tidak bermain terlalu buruk. Griffin menjadi top skor dengan menghasilkan 27 poin dan 10 rebound, sedangkan Paul membantu dengan membuat 17 poin dan 12 assist.
Bertanding di Chesapeake Energy Arena, Jumat (22/11/2013), Clippers sempat memimpin dengan skor 81-75 saat kuarter empat baru bergulir. Tapi sumbangan empat poin dari Nick Collison dan tambahan angka dari James Lamb membawa Thunder berbalik unggul 86-75.
Clippers tidak tinggal diam. Skuad besutan Doc Rivers berusaha membalas dengan mencetak angka lewat Ryan Hollins dan Jamal Crawford untuk memperkecil ketinggalan menjadi 79-86. Setelah melakukan time out, Thunder kembali menjauh dengan tambahan empat angka dari Lamb dan Reggie Jackson sebelum menang dengan skor 109-91.
Hasil pertandingan lainnya, Chicago Bulls kembali gagal memperlihatkan permainan yang konsisten. Menyambangi markas Denver Nuggets, Bulls menelan kekalahan lewat skor 97-87 di Pepsi Center.
"Marquez Sendiri Mungkin Terkejut dengan Gelar Juara"

Selebrasi juara Marc Marquez (Foto: Ist)
BORMES LES MIMOSAS - Pembalap Yamaha Tech 3, Bradley Smith, memberikan komentarnya menyusul sukses Marc Marquez menyabet titel juara dunia musim ini. Dia menilai Marc Marquez mungkin terkejut dengan sukses besar yang diraihnya pada musim pertamanya di MotoGP.
Marquez langsung membuat gebrakan besar di musim perdananya di kelas Premier. Pembalap Spanyol ini mampu menunjukkan performa konsisten hingga berujung suksesnya menyabet mahkota juara dan memecahkan rekor sebagai pembalap termuda yang menjuarai MotoGP di musim perdananya, memecahkan rekor Freddie Spencer pada 1983.
Secara keseluruhan, Marquez memenangi enam seri, dan hanya dua kali gagal naik podium untuk melucuti gelar juara Lorenzo dengan hanya keunggulan empat poin di akhir musim.
“Talentanya adalah yang terbaik yang kita lihat dalam waktu lama. Dia sudah mengejutkan semua orang dan mungkin dia mengejutkan dirinya sendiri. Saya rasa, setiap orang berpikir berpikir, dia hanya akan sering berada di urutan empat, beberapa podium dan mungkin sebuah kemenangan di akhir musim,” ujar Smith sebagaimana dikutip MCN, Jumat (22/11/2013).
“Tapi, saya pikir semua orang menyadari bahwa itu tidak berarti ketika dia (Marquez) pertama kali naik di atas motor. Ini jelas merupakan suatu prestasi besar yang tidak akan dilewati dalam waktu kurun waktu yang lama oleh generasi berikutnya, dan kesuksesan Marc akan meningkatkan permainan setiap pembalap,” tandasnya
Jinakkan Nadal, Djokovic Pertahankan Gelar

Novak Djokovic berhasil merengkuh juara ATP World Tour Finals ketiga kalinya (foto: Reuters)
LONDON – Petenis Serbia, Novak Djokovic sukses mempertahankan gelar ATP World Tour Final, usai mengalahkan Rafael Nadal di final, Selasa (12/11/2013) pagi WIB. Tak tanggung-tanggung, The Joker-julukan Djokovic- hanya menjinakkan raja Tenis dunia itu dengan dua set saja 6-3 6-4.
Nadal datang ke final, usai menundukkan petenis asal Swiss, Roger Federer dengan dua set langsung 7-5 6-3. Sedangkan Djokovic, tampil perkasa pada babak semifinal dengan menyingkirkan petenis Swiss lainnya, Stanislas Wawrinka 6-3 6-3.
Nadal memulai set pertama dengan gugup mampu merebut tiga poin langsung. Namun tak lama kemudian, Djokovic mendominasi sepanjang laga, sekaligus meraih set pertama dengan skor 6-3 atas Nadal.
Nadal yang sudah memastikan dirinya sebagai petenis nomor satu dunia sebelum turnamen ini, sempat memberikan perlawanan pada set kedua. Empat game mampu diraihnya, namun Djokovic yang tampil lebih tenang, mampu menyelesaikan set kedua dengan 6-4.
Hasil gemilang ini juga sekaligus membungkus kemenangan ketiga Djokovic di turnamen ini. Sementara sepanjang turnamen ini digelar, Djokovic telah meraih tiga gelar, di mana selain tahun ini, dia juga menggenggam juara ATP World Tour Final pada tahun 2008 dan 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar